
PUYANG - Buah rampai merupakan salah satu bahan dapur yang banyak digunakan dalam masakan khas Sumatera. Di Palembang, buah kecil ini dikenal dengan sebutan cungkediro. Bentuknya menyerupai tomat ceri, berwarna hijau saat muda, dan berubah menjadi oranye kemerahan saat matang.
Rasa asamnya yang khas membuat rampai menjadi bahan utama dalam berbagai olahan masakan, mulai dari sambal, gulai ikan, hingga tumisan sayur. Masyarakat Sumatera Selatan telah lama menggunakan rampai sebagai bumbu alami yang memberikan cita rasa segar pada makanan.
Selain itu, buah ini juga dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan. Kandungan vitamin C dan antioksidan yang tinggi membantu meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan kulit, serta melancarkan pencernaan.
Tak hanya itu, rampai juga sering digunakan sebagai penyedap alami yang menggantikan bahan tambahan buatan, sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi.
Dalam penggunaannya, rampai atau cungkediro bisa diolah menjadi berbagai hidangan khas. Sambal rampai menjadi favorit banyak orang karena perpaduan rasa pedas dan asam yang segar.
Rampai juga sering dimasukkan ke dalam gulai ikan berkuah kental, menambah sensasi segar pada kuah santan yang gurih. Untuk hidangan sehari-hari, rampai juga dapat digunakan sebagai tambahan dalam tumisan sayur, memberikan aroma dan cita rasa yang lebih kaya.
Seiring dengan meningkatnya tren makanan berbasis bahan alami, buah rampai kini semakin banyak dicari, baik di pasar tradisional maupun toko online. Sebagai bagian dari kekayaan kuliner Sumatera, rampai tetap menjadi salah satu bumbu khas yang diwariskan secara turun-temurun.
Kehadirannya dalam masakan bukan hanya sekadar penyedap rasa, tetapi juga membawa manfaat kesehatan yang menjadikannya pilihan terbaik bagi para pecinta kuliner tradisional.