
![]() |
Kemas Ari Panji, Penulis Komus Lengkep Baso Pelembang (Foto: Puyang) |
Bahasa ini memiliki dua tingkatan dalam penggunaannya, yaitu Baso Pelembang Sari-Sari (BPS) dan Baso Pelembang Alus (BPA).
Baso Pelembang Sari-Sari (BPS) digunakan secara umum oleh semua lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dan Lebih santai dan informal dalam penggunaannya.
Sementara itu, Baso Pelembang Alus (BPA) digunakan dalam situasi formal, seperti berbicara dengan orang yang lebih tua atau dalam lingkungan keluarga sebagai bentuk penghormatan.
Baso Pelembang Alus juga biasanya memiliki tata bahasa yang lebih halus dan berstruktur.
Namun, seiring perkembangan zaman, penggunaan Baso Plembang mulai mengalami penurunan.
Baca Juga: Yuk Bebaso Palembang (Bagian Pertama)
Oleh karena itu, upaya pelestarian sangat penting agar bahasa ini tetap hidup dan menjadi bagian dari warisan budaya Palembang.
Dengan memahami dan menggunakan kembali Baso Plembang, masyarakat dapat berkontribusi dalam pelestarian bahasa daerah.
Upaya ini sangat penting agar generasi mendatang tetap mengenal dan melestarikan kekayaan budaya Palembang.
Dalam Kamus Bahasa Palembang, terdapat beberapa aturan dalam membaca kata-kata khas Palembang, antara lain:
- Huruf [û] dibaca antara u dan o, contoh: dûdů, bûlú.
- Huruf [î] dibaca antara i dan e, contoh: satî, potîh.
- Tanda [‘] dibaca dengan suara samar seperti ada huruf k, contoh: paca', para'.
- Huruf [ê] disebut e pepet, contoh: êkor, bolêh.
- Huruf [e] sebagai vokal, contoh: ageng, sinten.
- Huruf [k] dibaca jelas, contoh: rembak, bonyok.
Berikut adalah beberapa contoh kosakata dalam Baso Pelembang Alus (BPA) dan Baso Plembang Sari-Sari (BPS) yang sering digunakan:
![]() |
Sumber: Komus Lengkep Baso Pelembang |
Baca Juga: Belajar Bahasa Palembang: Yuk Bebaso, Reti Kalap Abjad A (Bagian Pertama)