terkini


7 Destinasi Wisata Sejarah di Palembang yang Wajib Dikunjungi

Sunday, March 09, 2025, Sunday, March 09, 2025 WIB Last Updated 2025-03-09T14:43:27Z

IST

PALEMBANG -
Sebagai  kota tertua di Indonesia, Palembang menyimpan banyak jejak sejarah yang menarik untuk dijelajahi.


Dengan warisan dari masa Kesultanan Palembang hingga kejayaan Sriwijaya, kota ini menawarkan berbagai destinasi wisata sejarah yang sayang untuk dilewatkan. 


Palembang tidak hanya menawarkan keindahan alam dan kuliner khas seperti pempek, tetapi juga menghadirkan pengalaman wisata sejarah yang kaya. 


Bagi Anda yang ingin menjelajahi jejak kejayaan masa lalu, kota ini adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Diolah dari berbagas sumber, berikut adalah beberapa tempat yang wajib dikunjungi:


Benteng Kuto Besak (BKB)
Benteng Kuto Besak adalah peninggalan Kesultanan Palembang yang dibangun pada abad ke-18 sebagai pusat pemerintahan dan pertahanan terhadap kolonial Belanda. 


Berbeda dari benteng lain di Indonesia yang dibangun oleh penjajah, Benteng Kuto Besak sepenuhnya merupakan hasil karya anak bangsa. 


Saat ini, kawasan sekitar benteng menjadi tempat favorit wisatawan untuk menikmati keindahan Sungai Musi dan Jembatan Ampera. 


Akses menuju benteng ini sangat mudah karena terletak di pusat kota, dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum seperti angkot dan ojek online.


Museum Sultan Mahmud Badaruddin II
Museum ini terletak di bekas bangunan kolonial yang dulunya merupakan kediaman Residen Belanda di Palembang. 


Museum ini menyimpan berbagai koleksi sejarah Kesultanan Palembang, mulai dari senjata tradisional, pakaian adat, hingga artefak peninggalan Sriwijaya. 


Wisatawan dapat melihat berbagai benda bersejarah yang menggambarkan peradaban kota ini sejak zaman kerajaan hingga masa kolonial. 


Lokasi museum ini berada di dekat Benteng Kuto Besak dan Jembatan Ampera, sehingga dapat dijangkau dengan berjalan kaki dari kedua tempat tersebut atau menggunakan kendaraan umum.


Pulau Kemaro
Pulau Kemaro adalah tempat wisata sejarah yang menyimpan legenda cinta tragis antara Tan Bun An, saudagar Tionghoa, dan Siti Fatimah, putri Palembang. 


Pulau ini memiliki pagoda setinggi 9 lantai yang menjadi pusat perayaan budaya Tionghoa, terutama saat Cap Go Meh. 


Selain itu, terdapat makam kuno yang dipercaya sebagai tempat peristirahatan Tan Bun An dan Siti Fatimah. 


Untuk menuju ke Pulau Kemaro, wisatawan harus menyeberang menggunakan perahu dari Dermaga Benteng Kuto Besak atau dermaga di sekitar Sungai Musi.


Jembatan Ampera
Jembatan yang menjadi ikon kota Palembang ini dibangun pada tahun 1962 dengan menggunakan dana pampasan perang dari Jepang. 


Awalnya, jembatan ini bisa diangkat ke atas untuk memberi ruang bagi kapal-kapal besar yang melintas di Sungai Musi, tetapi mekanisme tersebut kini tidak lagi digunakan. 


Saat malam hari, lampu-lampu warna-warni di Jembatan Ampera menciptakan suasana yang spektakuler bagi wisatawan. 


Jembatan ini dapat diakses dengan mudah menggunakan kendaraan pribadi, angkutan umum, atau berjalan kaki jika berada di sekitar kawasan Benteng Kuto Besak.


Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera)
Monpera dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Palembang dalam mempertahankan kemerdekaan dari serangan Belanda pada 1-5 Januari 1947. 


Monumen ini berbentuk bintang dan memiliki koleksi berbagai senjata, pakaian tentara, serta diorama pertempuran yang memberikan gambaran heroisme para pejuang saat itu. 


Dari puncaknya, pengunjung bisa menikmati pemandangan kota Palembang yang indah. 


Lokasi Monpera berada di pusat kota dan berdekatan dengan Jembatan Ampera, sehingga mudah dijangkau dengan kendaraan umum atau berjalan kaki dari pusat wisata lainnya.


Bukit Siguntang
Bukit Siguntang merupakan situs arkeologi yang dipercaya sebagai tempat peristirahatan raja-raja Sriwijaya. 


Di tempat ini, ditemukan berbagai artefak dan prasasti yang menunjukkan kejayaan kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara pada abad ke-7 hingga ke-13. 


Di puncak bukit, terdapat makam-makam tokoh penting, seperti Panglima Tuan Junjungan dan Putri Kembang Dadar, yang sering dikunjungi peziarah. 


Bukit Siguntang berlokasi di Kecamatan Ilir Barat I dan dapat dicapai dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum seperti angkot dan ojek online.


Museum Bala Putra Dewa
Museum ini menjadi pusat informasi sejarah Sumatera Selatan, mulai dari era prasejarah, kejayaan Sriwijaya, hingga masa kolonial. 


Koleksi museum mencakup prasasti Kedukan Bukit yang mencatat perjalanan Dapunta Hyang dalam mendirikan Sriwijaya, senjata tradisional, serta berbagai artefak budaya Palembang. 


Museum ini sangat cocok bagi wisatawan yang ingin memahami perjalanan sejarah Palembang secara mendalam. 


Museum Bala Putra Dewa berlokasi di kawasan Km 5 Palembang dan dapat diakses dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum seperti bus kota dan angkot.*

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • 7 Destinasi Wisata Sejarah di Palembang yang Wajib Dikunjungi

Terkini

Topik Populer