
PUYANG - Anak Padi Lematang, sebuah Lembaga yang berfokus pada pengelolaan lingkungan hidup, menggelar pelatihan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) terkhusus daerah Sumatera Selatan. Kegiatan tersebut berlangsung di Kota Palembang di Room VIP Hayo Hotel Palembang, pada Jumat (14/02/2025).
Pelatihan berlangsung selama dua hari pada 14 Februari hingga 15 Februari 2025, dan dihadiri oleh lebih dari puluhan peserta yang terdiri dari masyarakat terdampak, akademisi, mahasiswa, dan pegiat lingkungan hidup.
Pelatihan AMDAL ini bertujuan menciptakan kolaborasi untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan dalam mengelola lingkungan hidup, serta menjadi jembatan untuk membantu menyuarakan suara masyarakat terdampak dalam menghadapi dampak dari lingkungan yang mungkin timbul dari proyek-proyek pembangunan agar terciptanya lingkungan sehat kembali.
Pelatihan AMDAL ini dibagi menjadi beberapa sesi, yaitu pengenalan konsep AMDAL, identifikasi dampak lingkungan, dan pengelolaan lingkungan hidup. Peserta juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi dengan mempresentaikan titik lokasi yang terdampak serta pengalaman tentang pengelolaan lingkungan hidup di daerah mereka.
Sementara itu Najmah, S.K.M, M.PH, PhD, selaku pemateri mengatakan "Kami berharap bahwa pelatihan ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mengelola lingkungan hidup dengan baik, serta pentingnya kolaborasi ini untuk membantu menyuarakan suara kalangan usia yang terdampak agar terdengarkan pemerintah setempat, dengan cara yang elegant,".
Disisi lain Ahmad Supri selaku masyarakat terdampak mengatakan “ Harapannya dengan sampainya saya di palembang dan mewakili seluruh petani disana, memohon tindakan lebih lanjut untuk mensejarahterahkan kembali sawah dan kebun kami,”, ujarnya.
Anak Padi Lematang berharap bahwa “pelatihan ini dapat menjadi langkah awa untuk memberikan perubahan dalam meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam mengelola lingkungan hidup, serta dalam mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi dampak-dampak lingkungan yang mungkin timbul dari proyek-proyek pembangunan,”. (Senia)